4 Kuliner Enak dan Legendaris di Bantul

Hari ini rencananya mau ke mana, om? Ke pantai atau hutan?
Nah, buat om tante yang hendak jalan-jalan, jangan lupa pulangnya mampir di mari. Dijamin lapar ilang dan pengen lagi.

Makanan ini merupakan 4 diantara banyak makanan yang melegenda, om.
Apa sajakah?

Sate Kambing Sor Talok
Sor adalah kependekan dari Ngisor yang berarti bawah, dan talok adalah sebutan masyarakat jawa terhadap buah kersen. Warung makan yang berada di Dusun Code, Kelurahan Trirenggo, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul tersebut cukup terkenal di kalangan masyarakat Bantul. Karena kelezatan olahan daging kambingnya, Bondan Winarno dan beberapa pesohor lainnya pernah mampir di sana. Sate kambing adalah menu andalan tempat makan yang satu ini. Namanya sate, biasanya identik dengan tusuk. Namun, kuliner khas Bantul yaitu Sate Kambing Sor Talok ini justru terlihat seperti potongan daging biasa. Warung Sor Talok ini sudah berdiri sejak 30 tahun yang lalu dan rasa tetap terjaga. Dibakar dengan tusuk besi agar matangnya merasuk hingga inti daging. Makin enak disajikan dengan bumbu kecap dan cabe.


Mangut Lele Mbah Marto
Warung Mangut Lele Mbah Marto atau Mangut Lele Mbah Marto Nggeneng terletak di sebuah gang kecil sebuah Dusun Nggeneng di Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Dari Jl Parangtritis tepatnya di Kantor Pos Sewon belok ke kanan mengikuti jalan aspal Dusun Taraban. Setelah itu ada pertigaan pertama belok ke kanan mengikuti jalan kecil kampung tersebut.




Pecel Baywatch Mbah Warno
Mendengar nama Pecel Baywatch, tidak heran jika yang terbayang adalah penjualnya yang seksi. Ternyata, nama ini tercipta karena Mbah Marno dan asistennya selalu menggunakan kutang saat melayani pembeli. Warung yang sudah berumur 35 tahun ini menyuguhkan menu sederhana seperti pecel. Racikan istimewa dengan bunga turi sebagai campurannya membuat pecel Mbah Marno menjadi istimewa.
Mbah Warno sudah 40 tahun berjualan pecel. Awalnya dia berjualan di area Sendang Semanggi yang ada di wilayah tempat tinggalnya. Lama-kelamaan banyak yang langsung membeli di rumah, akhirnya berjualan di rumah.
Untuk mendampingi hidangan pecel tersebut, Mbah Warno dengan dibantu beberapa orang memasak beberapa hidangan yang juga menjadi ciri khas warung tersebut yakni mangut lele, lele goreng, mangut belut, belut goreng, sayur tempe dan krecek, dan beraneka ragam baceman dan gorengan.

Ingkung Mbah Kentol
Salah satu kuliner legendaris Bantul adalah Ingkung Ayam. Yang terkenal adalah Ingkung Mbah Kentol, yaitu ayam kampung utuh yang seperti diikat dan dimasukkan dalam kreneng, anyaman bambu dan dimasak dengan bumbu-bumbu nusantara. Ada filosofi di balik kuliner ini, yaitu memupuk rasa persatuan dan saling membantu antara warga satu dengan yang lain. Lokasinya berada di dekat wisata, yaitu Goa Selarong.
Selain menu ayam panggang, warung Mbah Kentol yang berda di Padukuhan Kentolan Lor, Guwosari ini mempunyai menu khas berupa ingkung ayam cancut tali wondo. Pemberian nama itu berkaitan dengan dimulainya tradisi Grebeg Goa Selarong dalam upaya menghidupkan kembali obyek wisata peninggalan Pangeran Diponegoro tersebut.

Pemilik warung makan Mbah Kentol, Dalijan menjelaskan, cancut tali wondo yang bermakna bersunggung-sungguh bekerja itu, digaungkan oleh warga Guwosari untuk berbarengan membangun kembali obyek wisata Goa Selarong agar dikenal oleh wisatawan lokal maupun luar daerah. Semangat itulah yang kemudian diambil oleh Mbah Dalijan untuk menamai warung makan miliknya.



No comments

Powered by Blogger.